Custom Search

Tradisi Ujian dan Bakat Anak Sekolah Indonesia

Sunday, March 13, 2011

Hari Kamis 24 Februari 2011 saya menikmati tayangan langsung TVOne dari kampus ITB Bandung. Telihat dalam acara tersebut Rektor ITB sangat antusias bersama ratusan tamu menyambut kehadiran anak-anak berbakat Indonesia.

Di usia sangat muda, anak-anak tersebut menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang informasi dan teknologi. Arrival yang masih duduk di bangku SMP berhasil membuat software antivirus ARTAV (www.artav-antivirus.com).

M. Yahya Harlan membuat website jaringan sosial dengan fitur islami.

Fahma Waluya & adiknya Hania Pracika menciptakan berbagai game pendidikan untuk anak-anak.

Dari ketiga karya tersebut, sangat menarik bahwa anak-anak ini dapat mewujudkan kreasinya sebagai solusi praktis atas persoalan yang mereka hadapi.

Arrival merasa terganggu dengan virus-virus lokal saat asyik berselancar di warnet.

Yahya merasa tidak puas dengan jaringan sosial yang ada, sepeti Facebook, sebab identitas budaya islaminya merasa tidak terwakili.

Fahma memulai pembuatan game pendidikan anak-anak untuk membantu adiknya cepat mengenal huruf dan angka lewat game handphone.

Pertanyannya, sejauh mana peran sekolah dalam mengarahkan minat anak-anak didik kita?

Apakah sekolah-sekolah Indonesia telah ikut membantu anak didik menemukan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari anak-anak?

Atau justru menutup pikiran anak-anak kita dengan soal-soal ujian yang tidak terkait langsung dengan persoalan hidup yang mereka hadapi dan pikirkan.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP